PENGEMBANGAN INOVASI PENGAWETAN BAMBU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI DESA BELEGA, GINYAR, BALI

A.A. Gede Raka Gunawarman, I Wayan Wirya Sastrawan, Ni Luh Anik Puspa Ningsih

Abstract


Abstract: Belega village is known as a center for bamboo craftsmen, especially furniture and interior decoration in Bali. The 90s were the heyday of the bamboo craftsmen in Belega Village who succeeded in exporting bamboo handicrafts to America, Europe, and several Asian countries. However, since the opening of the Ida Bagus Mantra bypass around 1998, tourist visits have begun to decrease and have resulted in a decline in furniture orders. The decline in orders for handicrafts caused some craftsmen to start switching to bamboo building construction in 2010. The method of implementing the service program began with the development of the production sector with a focus on bamboo preservation innovation. The field of management focuses on the implementation of administration specifically in problems that occur related to capital by providing socialization and assistance. Partners' participation in implementing this program is more about developing bamboo preservation ideas and innovations according to community needs and designing a marketing plan model with the team.

Abstrak: Desa Belega dikenal sebagai pusat pengrajin bambu khususnya furniture dan hiasan interior di Bali. Tahun 90-an adalah masa jaya dari para pengrajin bambu di Desa Belega berhasil mengekspor hasil kerajinan bambu  ke Amerika, Eropa, dan beberapa negara Asia. Namun sejak dibukanya bypass Ida Bagus Mantra sekitar tahun 1998, kunjungan wisatawan yang mulai berkurang dan berdampak menurunnya pesanan furniture. Penurunan pesanan kerajinan menyebabkan beberapa pengrajin mulai beralih ke konstruksi bangunan bambu di tahun 2010. Metode pelaksanaan program pengabdian dimulai dengan pengembangan bidang produksi dengan fokus pada inovasi pengawetan bambu. Dalam bidang manajemen, berfokus pada pelaksanaan administrasi secara spesifik dalam permasalahan yang terjadi terkait permodalan dengan memberikan sosialisasi dan pendampingan. Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program ini lebih kepada pengembangan ide dan  inovasi pengawetan bambu yang sesuai kebutuhan masyarakat dan rancangan model rencana pemasaran bersama tim.


Full Text:

PDF

References


Antara, I. K. (2020, Oktober 22). Pengrajin Bambu Belega. (R. Gunawarman, Interviewer)

Gunawarman, A. A. G. R. Pengembangan Daya Tarik Wisata Pura Kancing Gumi berbasis Wisata Budaya, Lingkungan Permukiman, dan Religi di Desa Sulangai, Petang-Badung. Lentera Karya Edukasi, 1(2), 82-92.

Hamzah, N., Pujirahayu, N., & Tama, S. R. (2016). Pemanfaatan Boraks Untuk Pengawetan Bambu Betung (Dendrocalamus asper Backer) Terhadap Serangan Rayap Tanah (Captotermes curvignathus). Ecogreen Journal, 2, 131-136.

Hidajat, A., Fatharani, F., Martika, D., Andika, F., & Putih, G. (2014). Kajian Penggunaan Material Kayu dan Bambu Ditinjau Dari Pengawetan dan Perawatan. Reka Karsa, 2(4).

I Putu Dody Lesmana, B. W. (2018). Pengembangan Pemasaran Online Kerajinan Anyaman Bambu Antirogo Jember Melalui Media Internet. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 17-24.

Kindangen, J. I., Rogi, O. H., & Mandey, J. C. (2019). PROGRAM KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK PERAJIN BAMBU KOTA TOMOHON MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. In Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SEPAKAT) (Vol. 1).

Kusumawardhani, R., Kurniawan, I. S., & Ningrum, N. K. (2020). Pelatihan pemasaran digital dan manajemen usaha untuk akselerasi kinerja UKM pengrajin bambu di Desa Tirtoadi, Mlati, Sleman. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1), 11-17.

Lempang, M. (2016). Pengawetan bambu untuk barang kerajinan dan mebel dengan metode tangki terbuka. Buletin Eboni, 13(2), 79-92.

Maisaroh, S. (2008). Pengembangan Produksi Kerajinan Sebagai Upaya Mendukung Program Pengentasan Kemiskinan . JEJAK, 1-13.

Minke, G. (2016). Building with Bamboo. Germany: Birkhauser Verlag GmbH Basel.

Pramana, I P.A.A., Pratama, I G.K.A., Lakshmi, I G.A.P., Gunawarman, A.A.G.R., Sastrawan, I W.W. (2021). Inovasi Joint Bambu Pada Tenda Tradisional Bali (Taring) Dengan Material Besi. Undagi : Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa. Special Issue Kampus Merdeka pp.35-40.

Prasetyo, H. (2019). Kelayakan Usaha Pengawetan Bambu Berbasis Masyarakat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 9(1), 200-209.

Telagawathi, N. L. (2017). Pelatihan dan Pendampingan Manajemen Usaha Kelompok Perajin Tenun Endek di Desa Sulang Klungkung. 2nd TEAM 2017 “Strengthening Economic for Global Competitiveness” (pp. 687-698). Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.

Telagawathi, N. L. W. S., Yulianthini, N. N., & Antari, N. L. S. (2016, November). Pemberdayaan Industri Kecil Kerajinan Tangan Melalui Pengembangan Kewirausahaan Di Kabupaten Gianyar Bali. In Seminar Nasional Riset Inovatif (Vol. 4).

Tumonglo, N. Y., Ridwan, R., & Ainy, N. (2020). PENGAWETAN BAMBU DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN BORAKS BORIKS. Jurnal Saintis, 1(2), 25-30.

Umasugi, M., Anfas, A., & Simabur, L. A. (2020). Pengembangan Kapasitas Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tabadiku Tongole melalui Kerajinan Bambu Tutul. KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat, 1(3), 180-187.




DOI: https://doi.org/10.17509/lekaedu.v2i1.53651

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. View My Stats