Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Intertekstual pada Konsep Materi Reaksi Netralisasi

Salsabila Komara, Tuszie Widhiyanti, Wiji Wiji

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk video pembelajaran berbasis intertekstual pada konsep materi reaksi netralisasi yang didalamnya mempertautkan aspek konten, aspek pedagogi, dan aspek media. Aspek konten berdasarkan kebenaran konten dan level representasi kimia, aspek pedagogi berdasarkan prinsip-prinsip belajar, dan aspek media berdasarkan prinsip-prinsip multimedia menurut Mayer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan (R&D) dalam skala kecil. Tahapan model R&D yang dilakukan meliputi, yaitu 1) pengumpulan informasi penelitian, 2) perencanaan penelitian, 3) pengembangan produk awal, 4) uji coba terbatas, dan 5) revisi produk awal. Video yang dihasilkan merupakan video yang mencakup video penjelasan konsep yang didukung dengan animasi. Hasil review pada aspek konten, aspek pedagogi, dan aspek multimedia telah sesuai kriteria dengan beberapa catatan. Hasil tanggapan guru dan siswa menunjukan bahwa secara keseluruhan video pembelajaran berbasis intertekstual pada konsep materi reaksi netralisasi yang dikembangkan mendapat respon yang sangat baik.

References


Akkuzu,N., &Uyulgan,M.A. (2016). An Epistemological Inquiry into Organic Chemistry Education: Eksploration of Undergraduate Students Conceptual Understanding of Functional Groups. Chemistry Education Research and Practice, 17(1), 36-57.

Amry, U. W., Rahayu, S., & Yahmin. (2017). Analisis Miskonsepsi Asam Basa pada Pembelajaran Konvensional dan Dual Situated Learning Model (DLSM). Jurnal Pendidikan, 2(3), 385-391.

Barke, H. D., dkk. (2009). Misconception in Chemistry. Berlin: Springer.

Chittleborough,G.D. (2004). The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Develoving Student's Mental Models of Chemical Phenomena. (Tesis). Filosofi Curtin University of Technology, Australia.

Chittleborough, G.D., & Treagust, D. F. (2007). The Modelling Ability Of Non-Major Chemistry Students And Their Understanding Of The Sub-Microscopic Level, Chem. Educ. Res. Pract, 8, 274-292.

Hadinugrahanigsih, T. dkk. (2018). Analisis Laboratory Jargon dan Miskonsepsi dalam Materi Asam-Basa. Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 8(2), 19.

Himmah,F.I., & Nugrahaeni, N. (2023). Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 4(1), 34.

Jansoon, N., Coll, R., & Somsook, E. (2009). Understanding mental models of dilution in Thai students. International Journal of Environmental & Science Education, 4(2), 147-168.

Johnstone, A. H. (1993). The Development of Chemistry Teaching: A Changing Response to Changing Demand, Journal Chemisry Education, 70(9), 701–705.

Kawete, M., Gumolung, D., & Aloanis, A. (2022). Pengembangan Video Pembelajaran Materi Ikatan Kimia dengan Model ADDIE Sebagai Penunjang Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Kimia, 4(1).

Morgan, H. (2014). Maximizing Student Success with Differentiated Learning. The Clearing House: A Journal of Educational , 34-38.

Nugroho, D.M., Utomo, S., & Hastuti, B. (2019). Identifikasi Miskonsepsi Pada Materi Asam Basa Menggunakan Tes Diagnostik Two-Tier Dengan Model Mental Pada Siswa Kelas XII MIPA SMAN 1 Sragen Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal Pendidikan Kimia, 8(2), 248.

Porter, B. De. (1992). Quantum Learning: Unleashing the Genius inYou. New York: Dell Publishing.

Prasetya, A.T., Sigit P., & Miftakhudin. (2008). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer dengan Pendekatan Chemo-Edutainment terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2(2).

Sirhan,G. (2007). Learning difficulties in chemistry : An overview. Journal of Turkish Science Education, 4(2), 2-20.

Suprianto.,& Sukarmin. (2016). Pengembangan Software Pengukur Tingkat Konflik Kognitif Kimia. Unesa Journal of Chemical Education, 5(2), 359-366.

Tomlinson, C. (2000).‘Differentiation of Instruction in the Elementary Grades’, ERIC Clearinghouse on Elementary and Early Childhood Education.

Treagust, D.F., Chittleborough, G. & Mamiala, T. (2003). The role of submicroscopic and symbolic representation in chemical education. International Journal of Science Education, 25(11), 1353-1368.

Weselby, C. (2021). Differentiated Instruction: Examples & Classroom Strategies| Resilient Educator. https://resilienteducator.com/classroom- resources/examples-of-differentiated-instruction/.

Wu, H.K. (2003). Linking the Microscopic View of Chemistry to Real-Life Experiences: Intertextuality in a High-School Science Classroom. Science Education, 8(7), 868-891.

Yunita, N. (2013). Implementasi Strategi Pembelajaran Intertekstual Pada Materi Asam Basa Kelas XI. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Zagoto,M.D. (2019). Perbedaan Individu dari Gaya Belajarnya serta Implikasinya dalam Pembelajaran. Jurnal Rreview Pendidikan dan Pengajaran, 259-265.




DOI: https://doi.org/10.17509/jrppk.v12i2.76147

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Masyarakat Pendidikan Kimia Indonesia


Sekretariat:
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr Setiabudhi No 229 Bandung 40154