GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KOTA BANDUNG

Safii Safii, Suci Tuty Putri, Tirta Adikusuma

Abstract


Tuberkulosis merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Tuberkulosis masih menjadi salah satu pembunuh utama bagi manusia, jika tidak diobati dengan baik maka penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada hampir setengah kasus selama 5 tahun setelah menderita penyakit ini. Kepatuhan rata-rata pasien pada pengobatan jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara maju hanya sebesar 50% sedangkan di negara berkembang jumlah tersebut bahkan lebih rendah. Ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan merupakan masalah kesehatan yang serius dan sering terjadi pada pasien dengan penyakit kronis, seperti pada penyakit Tuberkulosis Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Padasuka Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 21 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien Tuberkulosis Paru memiliki kepatuhan terhadap regimen terapeutik yaitu diperoleh 16 orang (76%), yang tidak patuh diperoleh 5 orang (24%). Alasan yang paling banyak diungkapkan oleh responden yang patuh adalah karena ingin cepat sembuh dari penyakitnya, bisa beraktivitas kembali seperti biasa sebelum sakit, dukungan dari keluarga responden dan informasi yang didapatkan dari petugas puskesmas sangat baik sehingga termotivasi untuk patuh meminum obat. Diharapkan semua pihak diantaranya keluarga pasien, pemerintah dan tenaga kesehatan untuk lebih memotivasi pasien Tuberkulosis Paru untuk kepatuhan berobat dan melakukan pendidikan kesehatan terhadap pasien Tuberkulosis Paru untuk meningkatkan keberhasilan terapi pengobatan.

 

ABSTRACT

Tuberculosis  is an infectious disease that can cause death, disease is spread through droplet of people who have been infected with the tuberculosis bacillus. Tuberculosis is one of the major killer of humans at this time, the disease can cause death in almost half of cases for 5 years after the disease. The average patient compliance in long-term treatment of chronic diseases in developed countries is only 50%, while in developing countries the number is lower. Noncompliance of patients in the treatment of a serious health problem and often occurs in patients with chronic diseases, such as Tuberculosis disease. This study aims to determine the compliance of pulmonary Tuberculosis patients in sub-district Puskesmas Padasuka Cibeunying Bandung Kidul. Design of this research is quantitative descriptive. Data were collected using questionnaires and accidental sampling with a sample of 21 people. The results showed that the majority of patients with pulmonary tuberculosis have adherence to therapeutic regimens is obtained by 16 people (76%), which do not comply obtained 5 people (24%). The most reason expressed by respondents who are obedient because they want toget well from his illness, can do aktivity before ill, the support of family respondents and the information obtained from health center personnel very good so motivated to obey taking drugs. It is hoped all parties including the patient's family, the government and health professionals to better motivate patients for pulmonary Tuberculosis treatment compliance and conduct health education for patients with pulmonary Tuberculosis to increase the therapeutic efficacy of treatment.


Keywords


Kepatuhan, Regimen Terapeutik dan Tuberkulosis Paru.

Full Text:

Untitled

References


Aditama, T. Y. Tuberkulosis paru masalah dan penanggulangannya. UI Press, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ( 2008). Pedoman penaggulangan

nasional TBC. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ( 2011). Pedoman penanggulangan

nasional TBC. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ( 2013). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Pusat penelitian pengembangan kesehatan.

DEPKES. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Diakses dari http://depkes.go.id/download/riskesdas2013/hasil%20Riskesdas%202013.pdf diakses pada 12 maret 2015.

Dinas Kota Bandung. (2011). Profil Kesehatan Kota Bandung. Bandung.

Badan POM. (2006). Kepatuhan Pasien faktor penting dalam keberhasilan terapi. Jakarta: Badan POM Republik Indonesia.

Hayati, A. (2011). Evaluasi kepatuhan berobat penderita tuberculosis paru tahun2010-2011 dipuskesmas pancoran mas depok.(skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Indonesia, Jakarta.

Tahan P. Hutapea. (2006) Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat anti tuberkulosis RSUD Dr. saiful anwar malang. http://jurnalrespilogi.org/jurnal/april09/dukungan%20keluarga.pdf diakses pada tanggal 12 juni 2015.

World Health Organization. (2003). Adherance to long-term therapis evidence for action. Genewa: World Health Organization.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpki.v3i2.9247

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia(JPKI) published by Indonesia University of Education. JPKI is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats

Office :
Nursing Department. FPOK UPI.
229, Dr. Setiabudhi Street. Bandung 40154
West Java , Indonesia
E-mail : jpki@upi.edu