Model Manajemen Pendidikan Life Skill pada Anak Berkebutuhan Khusus
Eka Prihatin, Imas Diana Aprilia, Johar Permana
Abstract
Manajemen pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di berbagai belahan dunia, diorientasikan pada kecakapan hidup (life skill) untuk menghantarkan pada kemandirian. Dukungan Pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut adalah memberikan kesempatan yang luas dalam pendidikan dan lapangan pekerjaan yang di payungi oleh Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menyatakan bahwa perusahaan swasta wajib mempekerjakan 1% penyandang disabilitas. Peluang ini menjadi sebuah tantangan dan tuntutan bagi pengelola pendidikan SMALB untuk mengsinkronkan antara kurikulum, proses pembelajaran dan standar kebutuhan DUDI. Salah satu sekolah yang responsif terhadap peluang tersebut adalah SMALB Subang, dimana lulusannya banyak terserap dunia kerja. Tujuan penelitian ini adalah analisis model manajemen pendidikan life skill pada anak berkebutuhan khusus yang berorientasi pada kemandirian dan keterserapan DUDI dengan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dari Borg & Gall. Data dihimpun melalui studi dokumentasi, observasi dan wawancara dengan kepada sekolah, tenaga pendidik, perusahaan,orang tua siswaserta di validasi melalui Focus Group Discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pendidikan life skill, disusun melalui (1) perencanaan (planning) berdasarkan analysis and need assessment, (2) pelaksanaan (actuating) melalui ekstra kurikuler, program kemandirian, magang dan basic training di lembaga pelatihan dan/ DU/DI, (3) dan evaluasi (evaluating) oleh sekolah dan DU/ DI. Kesimpulan menunjukkan manajemen pendidikan life skill pada anak berkebutuhan khusus di SMALB Subang menempatkan sekolah sebagai sarana proses pembelajaran dan pemasaran lulusan dengan jalinan kerjasama antara sekolah, pemerintah, masyarakat dan DUDI.
Keywords
anak berkebutuhan khusus; kemandirian; life skill; manajemen pendidikan