MANAJEMEN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR
Abstract
Tujuan dari Penelitian ini adalah menggambarkan manajemen kinerja guru Sekolah Dasar yang secara konseptual dirumuskan ke dalam tiga komponen esensial, yaitu utama (core performance), unsur pendukung (supporting elements), dan faktor kepemimpinan kepala sekolah (school principalship as prime mover) sebagai satu kesatuan di dalam manajemen kinerja guru. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan instrumen pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, sedangkan Sumber datanya adalah guru kelas dan Kepala Sekolah Dasar yang tersebar di kluster 1 dan kluster 2 wilayah Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan manajemen kinerja guru Sekolah Dasar yang mempertimbangkan unsur utama, unsur pendukung, dan fungsi kepemimpinan kepala sekolah diyakini dapat menjamin efektivitas keterlaksanaan proses dan hasil pembelajaran serta terdapat temuan tidak optimalnya hasil kinerja yang meliputi kurikulum sebagai sumber kompetensi, pemaknaan kompetensi oleh guru, tampilan kinerja guru yang kurang baik, kelengkapan perangkat pembelajaran, penugasan guru tidak jelas, faktor eksternal yang menghambat motivasi guru, kondisi kerja tidak kondusif, tidak optimalnya kegiatan supervisi, pengembangan profesi, dan evaluasi kerja, serta terbatasnya sumber pembiayaan. Sedangkan kepala sekolah belum memfungsikan kepemimpinannya sebagai prime mover.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bacal, Robert. (2001). Performance Management. (Terjemahan Surya Darma dan Yanuar Irawan). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Barber, M dan Mourshed, M. 2007. How The World’s Best-Performing School Systems ComeOut On Top. No city: McKinsey & Company (tersedia: http://www.merriam-webster.com)
Cohen, J., McCabe, Elizabeth M., Michelli, Nicholas M., Pickeral, T (2009), School Climate: Research, Policy, Practice, and Teacher Education. Teachers College Record Volume 111, Number 1, January 2009
Cummings, T.G Worley, C. G. (2001). Organization Development and Change. 7th Edition. Ohio: South Western College Publishing
Delors, J. (1996), The International Commission on Education for Twentyfirst Century Report. UNESCO.
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan–Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Dubrin, Andrew J. (2006). Leadership and Change. (tersedia: http://www.learningace.com/doc)
Gaffar, Fakry (1989). Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodologi. Jakarta: P2LPTK
Hamalik, Oemar (2010). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Houston, W.R, Clift, R.T. Freiberg, HJ, WarnerA.R, (1988), Touch The future Teach,StPaul: West Publishing Co (tersedia: https://www. academia.edu)
Huberman, M. (2001). The Professional Life Cycle of Teachers. Teachers College Record, 91 (1), pp. 31-58
Hudoyo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Miles, M. B. and Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook, 2nd Ed. Thousand Oaks: Sage. (tersedia: http://www.esourceresearch.org/ eSourceBook/ Software and Qualitative Analysis
Mulyasa, E. (2005). Menjadi kepala sekolah profesional, dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya
Permendiknas No. 28/ 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
Permendiknas No. 13/ 2007 tentang standar Kepala Sekolah/ madrasah
Permendiknas No. 28/ 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah bahwa Kepala Sekolah
Permendiknas No. 38/ 2010 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru.
Permendiknas No. 41/2007 tentang Standar Proses
Permenegpan RB No. 16/ 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Psacharopoulos, G. And H.A Patrinos (2004) Returns To Investment In Education: A Further Update, Jurnal 12(2): 111-134
Robert A. Roe (2001). Pengertian Kompetensi. [Online]. Tersedia: http://www.docstoc.com/ [19 April 2009]
Rothwell, W.J., Hohne, C.K., dan King, S.B. (2007) Human Performance Improvement. Boston: Elsevier
Satori, Djam’an. 2004. Paradigma Baru Supervisi Pendidikan untuk Peningkatan Mutu dalam Konteks Peranan Pengawas Sekolah dalam Otonomi Daerah. Makalah pada Seminar Peranan Pengawas dalam Otonomi Daerah 17 Maret 2004. Bandung : APSI Provinsi Jawa Barat.
Tilaar, H.A.R. (2002). Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru. Jakarta: Pt. Gramedia
Torrington, D., Hall, L., Taylor, S. (2008) Human Resource Management. Financial Times Prentice Hall (E Book)
Usman, M.U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Rosdakarya.
Undang-Undang Nomor 14/ 2005 tentang Guru dan Dosen
Vazirani, N. (2010). Competencies and Competency Model-A Brief overview of its Development and Application. SIES Journal of Management, April - August 2010, Vol.7(1): 121-131
White, Ron (2008). Teachers’ Professional Life Cycles. The IH Journal of Education and Development, Issue 24
White, Ron. 2008)
Wiener, Ross dan Jacobs, Ariel (2011). Designing and Implementing Teacher Performance Management Systems: Pitfalls and Possibilities. Washington D.C.: Education & Society Program. (tersedia: www.aspeninstitute.org/education).
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v25i1.11576
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Administrasi Pendidikan
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007
Jurnal Administrasi Pendidikan is issued by Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats