Kurikulum Merdeka: Innovation to foster a creative and work-ready generation

Abstract

The implementation of Kurikulum Merdeka in Vocational High Schools (SMK) aims to create more flexible, creative, and independent learning. This study aims to assess the effectiveness of implementing Kurikulum Merdeka at SMK Profita in forming students who are creative, innovative, and ready to enter the world of work. This research uses a qualitative approach with descriptive methods by involving accounting teachers, curriculum staff, and students majoring in Financial and Institutional Accounting as research subjects. Using purposive sampling, data was collected through structured interviews with open answers. The results showed that although this curriculum effectively develops students' creativity and work skills, several challenges are faced, such as limited facilities, lack of teacher training, and an inability to understand the concept of a Kurikulum Merdeka that still needs to be improved. The project-based approach helps students understand the theory practically but needs better technology and resource support to be more relevant to industry needs. SMK Profita Bandung has successfully implemented the Kurikulum Merdeka by presenting more flexible, competency-based learning relevant to the demands of the industrial world.

Abstrak

Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih fleksibel, kreatif, serta mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas penerapan Kurikulum Merdeka di SMK Profita dalam membentuk peserta didik yang kreatif, inovatif, dan siap terjun ke dunia kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan melibatkan guru akuntansi, staf kurikulum, dan peserta didik jurusan Akuntansi Keuangan dan Lembaga sebagai subjek penelitian. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, data diambil melalui wawancara terstruktur dengan jawaban terbuka. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kurikulum ini efektif dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan kerja peserta didik, namun ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya pelatihan guru, dan pemahaman konsep kurikulum merdeka yang masih perlu ditingkatkan. Pendekatan berbasis proyek membantu peserta didik dalam memahami teori dengan cara praktis, tetapi tetap membutuhkan dukungan teknologi dan sumber daya yang lebih baik agar lebih relevan dengan kebutuhan industri. SMK Profita Bandung berhasil menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menghadirkan pembelajaran yang lebih fleksibel, berbasis kompetensi, dan relevan dengan tuntutan dunia industri.

Kata Kunci: keterampilan kerja; Kurikulum Merdeka; pembelajaran akuntansi; P5; Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila